a. Masyarakat desa
Masyarakat desa memiliki hubungan yang
lebih erat dan lebih mendalam dibandingkan masyarakat kota . Biasanya mereka hidup berkelompok dan
mayoritas bermata pencaharian petani. Pekerjaan di luar
pertanian hanya sekedar sampingan, meskipun ada pula
sebagian kecil yang berstatus pegawai negeri, TNI, POLRI, maupun karyawan
swasta, namun persentasenya
relatif kecil.
Kepala desa, tokoh masyarakat dan golongan
kaum tua lebih dominant berpengaruh dan memegang peranan penting sera menjadi tokoh
panutan bagi warga setempat san keputusan – keputusannya
sangat mengikat bahkan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari dan menjadi adat setempat.
Rasa persatuan sangat kuat san menimbulkan
saling kenal mengenal dan saling tolong menolong atau gotong royong dalam segala hal.
Alat komunikasi sangat kurang sehingga komunikasi yang
berkembang cenderung sangat sederhana bahkan desas – desus, kasak – kusuk masih menjadi kebiasaan dan sangat cepat diterima oleh masyarakat,
meskipun hal itu
biasanya dilakukan pasa hal-hal yang mengarah negatif.
b. Masyarakat Kota
Kehidupan masyarakat kota , cenderung mengarah individual dan
kurang mengenal antara
warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Rasa persatuan
tolong menolong dan gotong royong mulai pudar dan kepedulian social cenderung berkurang.
warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Rasa persatuan
tolong menolong dan gotong royong mulai pudar dan kepedulian social cenderung berkurang.
c. Perbedaan masyarakat desa dan masyarakat
kota
Perbedaan
masyarakat kota
dengan masyarakat desa adalah sebagai berikut :
1) Masyarakat kota memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menrun.
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menrun.
2) Masyarakat desa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah penduduk tidak terlalu padat dan bersifat homogen.
b.Kontrol sosial masih tinggi.
c.Sifat gotong royong masih kuat; dan
d.Sifat kekeluargaannya masih ada.
a.Jumlah penduduk tidak terlalu padat dan bersifat homogen.
b.Kontrol sosial masih tinggi.
c.Sifat gotong royong masih kuat; dan
d.Sifat kekeluargaannya masih ada.
Pertentangan Sosial, Prasangka, Ethnocentrisme
Integrasi Masyarakat.
Pertentangan Sosial
Manusia sebagai mahluk
Individu kehidupan selalu tidak terlepas dari masyarakatnya. Manusia yang
berbudaya tercipta dan berkembang sebagai perwujutan kehidupan
individu tersebut dalam bermasyarakat. Ada
4 faktor yang membentuk sikap mental dan kehidupan manusia yaitu :
1. Keturunan atau
faktor warisan biologis
2. Kebudayaan atau faktor warisan social.
3. Lingkungan atau faktor geografis.
4. Faktor kelompok masyarakat.
2. Kebudayaan atau faktor warisan social.
3. Lingkungan atau faktor geografis.
4. Faktor kelompok masyarakat.
Dari empat faktor diatas terlihat
bahwa pembentukan kepribadian individu tersebut juga memerlukan keterampilan dari
individu tersebut untuk mengolah potensi yang ada pada
diri individu tersebut untuk ditransformasikan dalam kehidupan sekitarnya
(masyarakat).
Tidak jarang dalam bermasyarakat
timbul pertentangan antara kepentingan- kepentingan individu dengan kelompoknya
tersebut yang dalam hal tersebut menimbulkan perubahan-perubahan.
Konflik dimulai dengan
pertentangan-pertentangan yang bersifat ideologis dan kemungkinan akan berakhir
pada saat salah satu pihak memaksakan pengertian mereka tentang
moral maupun suatu harapan yang diikuti dengan kesadaran bahwa salah satu
diantaranya telah berbuat
kekeliruan.
Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Kemiskinan.
=> Teknologi Merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk perwujutan
sesuatu.
=>
Kemiskinan adalah salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat (miskin
dalam segi materi)
Teknologi
berkembang begitu pesat, tentu saja akan berdampak positif dan
negative
antara lain :
1. Teknologi menunjang kelancaran kinerja manusia.
2. Untuk dampak negatifnya, Human skill sangat bergantung pada teknologi.
1. Teknologi menunjang kelancaran kinerja manusia.
2. Untuk dampak negatifnya, Human skill sangat bergantung pada teknologi.
Contoh : Para akuntan sangat bergantung pada pemanfaatan teknologi
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Teknologi yang berkembang tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan merata oleh semua kalangan karena teknologi
membutuhkan biaya dalam pengunaannya. Dengan demikian
masyarakat miskin perkotaan, pinggir kota
dan pedesaan akan sangat sulit untuk mengimbangi perkembangan
teknologi. Pendidikan juga merupakan factor yang menyebabkan masyarakat miskin tidak dapat menikmati
teknologi.
Kesulitan meguasai IPTEK
semakin mempersulit masyarakat miskin untuk bersaing dalam dunia kerja,
yang pada kualitasnya sangat menuntut kemampuan penggunaan teknologi.
Berikut ini adalah
pernyataan Emil Salim, dikutip dari situs internet “Emil menyebutkan kenyataan yang
menunjukan bahwa kemajuan teknologi ternyata hanya dinikmati
oleh 30% dari penduduk dunia. Kemiskinan tetap terkonsentrasi dibenua afrika.
Tentu saja karena IPTEK dan
perkembangannya yang tidak merata”.
Dengan demikian masyarakat
miskin akan tetap seperti mata rantai yang tidak putus dalam belenggu
kemiskinan jika lapangan pekerjaan di monopoli oleh teknologi yang tidak dapat dikuasai oleh masyarakat miskin karana teknologi
mahal dalam kemasannya.
Nama: Nur Komala Sari Wardani
Kelas: 5 KA 25
NPM: 17110365
Tidak ada komentar:
Posting Komentar