Manusia adalah makhluk individu,berarti
makhluk yang tidak dapat di bagi 2, tidak dapat dipisah-pisah kan antara jiwa dan raganya. Manusia sebagai
makhluk individu, adalah
hakikat manusia sebagai makhluk yang mempunyai keinginan, kebutuhan, dan
perasaan yang berbeda
dengan manusia lain. Kalo manusia sebagai makhluk sosial, artinya
manusia tidak dapat
hidup tanpa bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Individu : merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil & terbatas.
Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu
aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila
terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat
pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku
menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga
memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
=>Perkembangan
Individu
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat
lemah namun bayi mempunyai
banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak
dan anak akan berkembang
menjadi dewasa.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
individu dan khususnya terhadap
pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya
individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat.
Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Pengertian
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok
orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari
satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa
Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Kumpulan beberapa orang yang
karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai
satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara).
Berbagai peranan
yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari
istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.
Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas
Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada Tujuh tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas
masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing- masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
6. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
6. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Masyarakat
Sekelompok
Orang yang berkelompok yang menepati daerah tertentu dan mempunyai
Komunitas Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam
harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti
karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus ,
generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafeta penbangunan secara terus-menerus.
Anatomi dikalangan remaja akibat kekaburan
norma. Masa remaja adalah masa
transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini
memungkinkan mereka berada dalam anatomi (keadaan tanpa
norma / hukum) akibatnya akan terjadi perilaku yang menyimpang
atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa .
=> Orientasi mendua : Orientasi yang bertumpu pada orang tua, harapan
orang tua, masyarakat dan bangsa. Namun sering bertentangan
dengan loyalitas teman sebaya baik didalam maupun luar
sekolah.
Suwarniyati Sartomo berpendapat, remaja
sebagai individu dalam masa
pancaroba mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap
norma, etika dan agama seperti halnya orang dewasa. Dari
penelitian yang dilakukan diketahui pada umumnya responden
merasa tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap masalah kenakalan remaja. Mereka menganggap tanggung jawab mengenai masalah kenakalan
remaja sepenuhnya berada dipihak yang berwajib.
Sedangkan kakanwil Depdikbud DKI Jakarta Drs. E. Cold Enhoff melihat perkembangan sekolah
sebagai masyarakat, perlu ditangani secara komprehensif dan terpadu. Ia juga berpendapat, jalur kulikuler dan ekstrakulikuler pada
hakikatnya saling menunjang dalam pembentukan kepribadian
dan pengarahan pada remaja.
Nama: Nur Komala Sari Wardani
Kelas: 5 KA 25
NPM: 17110365
Tidak ada komentar:
Posting Komentar