Selasa, 12 April 2011

apa penyebab peubahan kebudayaan?

             Kebudayaaan dalam suatu bangsa akan berkembang dengan seiringnya perubahan zaman, dari kebudayaan tradisional ke peralihan sampai akhirnya menjadi budaya yang modern. Pergesaran kebudayaan ini disebabkan oleh banyak hal seperti adanya globalisasi yang menyebar luas melalui berbagai media, turisme, dan sebagainya. Jika tidak ada rasa cinta tanah air, rasa persatuan, kesatuan dan kesadaran bela Negara yang kuat maka kita akan ikut terbawa kedalam arus globalisasi yang lebih cenderung menghilangkan kebudayaan asli suatu bangsa. Akan tetapi bukan berarti kita menutup diri rapat-rapat dari kebudayaan luar, kita hanya perlu melakukan penyaringan atau pemilihan  terhadap budaya luar tersebut sehingga sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Suatu contoh akibat globalisasi yang paling nyata yaitu ibukota Indonesia, Jakarta. Jakarta dulu merupakan kota yang kental akan budaya betawi. Alat musiknya yang paling terkenal yaitu Gambang Kromong, dimana dalam setiap kesempatan perihal betawi, gambang kromong selalu menjadi tempat yang paling utama. Hampir setiap pemberitaan yang di tayangkan di televisi, gambang kromong selalu menjadi ilustrasi musiknya. Tetapi sekarang penayangan musik di televisi banyak dipenuhi oleh alat musik yang terdiri dari gitar listrik, drum band, piano, dan sebagainya yang lagu-lagunya juga tidak bernuansa betawi. Salah satu perubahan tersebut diakibatkan oleh pengaruh budaya barat yang masuk lewat media masa yaitu televisi khususnya. Ciri khas lain dari budaya betawi yang sampai saat ini mulai memudar yaitu adanya ondel-ondel. Ondel-ondel memiliki makna yaitu sebagai leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau menjaga penduduk suatu desa. Biasanya ondel-ondel ditampilkan dalam acara pesta rakyat. Berbeda dengan pesta atau acara zaman sekarang yang lebih dominan diisi oleh band-band yang menyanyikan lagu jazz, pop, dan lain-lain yang lebih bernuansa barat. Kemudian pertunjukan “Lenong” yang saat ini sudah sama sekali hilang dari kota Jakarta. Lenong adalah seni pertunjukan teater tradisional masyarakat betawi. Lenong berasal dari nama salah seorang saudagar china bernama Lien Ong.  Biasanya pertunjukan ini dimainkan  di tempat yang banyak masyarakat berkumpul, seperti di pasar atau panggung pertunjukan. Contoh: cerita Si Pitung, Abang Jampang. Lenong mempunyai makna sebagai bentuk apresiasi penentangan terhadap tirani penjajah pada waktu zaman penjajahan. Tetapi setelah Indonesia merdeka arti lenong bagi masyarakat betawi adalah sebagai media hiburan. Seiring dengan bergantinya era modern ini pertunjukan lenong sudah semakin hilang dalam masyarakat. Di area pasar mereka sibuk dengan barang dagangan dan belanjaan mereka sendiri. Yang ada di pikiran mereka hanyalah bagaimana menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya. Hal ini dikarenakan perekonomian di Indonesia yang semakin sulit sehingga tidak ada waktu untuk melihat suatu pertunjukan di pasar. Sedangkan di panggung pertunjukan biasanya sudah diisi oleh pertunjukan musik, dance, teater drama, dan sebagainya yang bersifat ke budaya yang lebih maju sehingga tidak ada lagi ruang untuk pertunjukan adat. Kemudian dalam hal pakaian, zaman dahulu semua orang baik wanita maupun pria selalu mengenakan pakaian yang sopan yang menutupi aurat mereka. Seperti wanita-wanita Jawa selalu mengenakan kebaya sehari-harinya. Berbeda dengan sekarang, hampir seluruh masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta mengenakan pakaian yang memperlihatkan aurat mereka. Seperti memakai baju tanpa lengan dan bahkan memakai baju yang memperlihatkan seluruh lekak lekuk tubuh mereka khususnya bagi wanita, rok mini, celana pendek, dan masih banyak lagi. Lagi-lagi perubahan budaya itu di sebabkan oleh pengaruh budaya barat yang jauh lebih maju. Model-model pakaian dari budaya barat ini dapat masuk ke Indonesia melalui televisi, internet dan juga dari beberapa masyarakat yang belajar design di negeri barat. Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh budaya barat  terlihat sangat lekat pada bangsa Indonesia terutama di kota Jakarta ini. Mungkin hal tersebut dapat terjadi karena budaya barat sudah jauh lebih maju dan modern sehingga dijadikan trend atau panutan bagi masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda yang jiwa akan adat istiadatnya kurang terbentuk dengan baik. Sehingga mereka tidak memilah milah lagi budaya luar tersebut apakah sesuai dengan kepribadian bangsa atau tidak.
           Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hala-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana alam, transmigrasi maupun lainnya. Mereka biasanya hanya mampu meninggalkan tempat di mana mereka tinggal dulu, tetapi sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru. Contohnya, perubahan yang di lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa ke kota atau sebaliknya… Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh, akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya… Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih moderen dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
                  
          Kebudayaan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sebenarnya tanpa disadari, apa yang kita lihat dan kita lakukan sehari-hari, tidak lepas dari yang namanya kebudayaan. setiap kota, setiap negara pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dan kebudayaan itu sendiri mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku. Semuanya itu timbul karena adanya interaksi kita dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat komunikatif. Kebudayaan mencakup sebuah pengetahuan, yaitu apapun yang kita pelajari atau informasi-informasi yang kita dapatkan dapat diperoleh dari sebuah kubudayaa. Ada lagi sebuah kepercayaan, serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.
     Dan harus kita sadari juga bahwa perubahan beberapa waktu lalu dengan sekarang sangatlah besar. Seperti contoh perubahan pada peralatan dan perlengkapan hidup yang semakin modern, mata pencaharian yang semakin beragam, karena zaman sekarang sudah jarang sekali orang-orang yang bermata pencaharian sebagai petani. Berbeda seperti zaman dulu, pekerja di Indonesia di dominasi sebagai petani. Ini semua terjadi karena adanya perkembangan zaman dari tahun-tahun. Kemudian ada lagi sistem kemasyarakatan yang semakin luas, beberapa macam kesenian yang diciptakan lebih kreatif, teknologi-teknologi yang semakin canggih, misal : seperti laptop dan handphone yang sudah banyak di produksi dengan berbagai macam bentuk dan kualitas penggunaannya semakin bertambah. Apa lagi zaman modern sekarang ini, handphone bukanlah merupakan suatu barang yang mewah lagi.. Masyarakat kecil pun sudah banyak yang memiliki handphone. Di tambah lagi ilmu pengetahuan yang semakin lama semakin bermutu yang menyebabkan sudah banyak orang-orang pintar dan kreatif dalam menciptakan suatu barang-barang yang canggih dan bermutu tinggi dari tahun ke tahun. Apalagi persaingan antar negara sekarang-sekarang ini sangatlah besar, seperti persaingan dalam bidang perekonomian, dan pertahanan kebudayaan. Ini semua dikarenakan adanya proses transformasi. yaitu proses yang melalui 2 jalur yang berbeda. maka akan terjadi kontak dengan proses pembudayaan, dengan kontak budaya lingkungan sekitar yang bersifat dialektis dialektis dalam diri manusia sehingga menimbulkan bentuk baru dari kebudayaaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar